CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Senin, 04 Januari 2010

Well Test

Apa artinya Well Testing ?

Well testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir secara dinamis dan hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang.

Tujuannya:

  • Untuk memastikan apakah sumur akan mengalir dan berproduksi.
  • Untuk mengetahui berapa banyak kandungan hidrokarbon di dalam reservoir dan kualitasnya.
  • Untuk memperkirakan berapa lama reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama akan menghasilkan keuntungan secara ekonomi.

Teknik ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan cara memberi gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika reservoirnya sudah/sedang berproduksi, tes dilakukan dengan cara menutup sumur untuk mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebut buildup test. Jika reservoirnya sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown test.

Minggu, 03 Januari 2010

Inteface di AUTOCAD

Banyaknya permintaan mengenai ‘belajar AutoCAD’, membuat saya ingin juga mengulas seri tutorial untuk AutoCAD ini. Mulai hari ini, saya akan mengulas ‘teknik belajar AutoCAD sendiri’. Jangan berharap bahwa tutorial ini sama dengan buku-buku yang beredar dipasaran, karena saya akan membahasnya secara berbeda. Saya tidak akan membahas secara detail untuk setiap tool dan fitur, karena menurut saya itu hanya akan membuang-buang waktu. Ada ratusan tool, dan belum tentu semua akan anda pakai. Saya akan lebih membahas mengenai konsep cara penggunaan AutoCAD, sehingga anda dapat mencoba sendiri menggunakan tool-tool yang ada.

Untuk tutorial ini, saya menggunakan AutoCAD 2009, yaitu versi terbaru. Karena menurut saya tidak efektif jika saya membuat tutorial untuk versi lama. Harapan saya, umur tutorial ini akan lebih panjang daripada jika saya menulis tutorial untuk AutoCAD 2004, misalnya.

Bukalah AutoCAD 2009 anda.

workspace.jpg

Di bagian kanan bawah. Klik tombol workspace (icon seperti gear) dan pilih 2D Drafting & Annotation. Pastikan anda memilih ini agar kita semua dapat melihat interface yang sama. Seharusnya sekarang anda melihat interface berikut (klik untuk melihat gambar besar):





Jika anda telah familiar dengan Windows dan Microsoft Office Vista, anda akan melihat look and feel yang sama.

acad logo.jpg

Klik logo AutoCAD di kiri atas. Di sanalah menu AutoCAD berada. Sekarang mestinya anda telah melihat menu-menu tersebut. Hal yang sama berlaku untuk Microsoft Office yang baru!

Ribbon Bar, merupakan akses utama untuk mengakses tool AutoCAD yang dapat anda gunakan. Perhatikan tab di atasnya. Ada home, block & references, annotate, dst. Masing-masing tab mengelompokkan toolbar yang sejenis. Home berisikan toolbar yang paling sering dipakai.

Pointer, merupakan tool untuk mendefenisikan titik input. Mari kita fokus dengan kedua tool ini dulu.

line.jpg

Pada panel draw, klik line. Line merupakan tool yang paling dasar. Kita akan mencoba dari yang paling mudah ini dulu.

Sesudah anda mengklik line, perhatikan bahwa pointer berubah bentuk. Mode ini menunjukkan AutoCAD meminta input titik dari anda. Dan disebelahnya terdapat tulisan ’specify first point’ dan koordinat. Defenisikan titik pertama! Bentuk ini disebut dengan dynamic input. AutoCAD akan membimbing anda untuk menyelesaikan tugas anda. Jadi jika bingung saat menggunakan tools baru, ikuti keterangan yang muncul!

Klik di area kosong bidang gambar.

input mode.jpg

Apa yang terjadi kemudian? Sekarang ada garis dari titik yang anda klik, ke pointer anda. Arah dan panjang garis mengikuti pointer anda. Tulisan di sebelah pointer bertuliskan: specify next point or

next point.jpg

Kita fokus dulu dengan specify next point. Klik saja titik untuk mendefenisikan titik selanjutnya. Jangan pikirkan ukuran dan posisi dulu. Klik beberapa kali lagi. Kali ini perhatikan juga di area command line. Di sana ada tulisan yang persis sama dengan di sebelah pointer anda. Tekan [enter] untuk mengakhiri tool ini.

command line.jpg

Command line dulu adalah satu-satunya pilihan pengguna AutoCAD untuk melihat proses yang sedang berlangsung. Namun bagi anda yang menggunakan AutoCAD 2006 ke atas, punya pilihan lain.

Geotermal (Energi Panas Bumi)


1. Latar Belakang

Dengan semakin naiknya harga bahan bakar minyak dan sumber energi yang lain, maka orang mulai berusaha untuk mencari sumber energi pengganti, dan hal ini jatuh pada energi panas bumi yang saat ini mulai dikembangkan diberbagai Negara di dunia.

Pada tahun 1918 di Larderello Italia dihasilkan uap alam yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan tenaga listrik. Hal ini memberikan rangsangan buat negara lainnya untuk mencoba memanfatkan sumber tenaga baru ini. Hal ini juga terjadi di Indonesia yang berhasil melakukan pemboran di Kamojang pada tahun 1926 dan berhasil menyemburkan uap panas dari salah satu sumurnya (KMJ-3) sampai sekarang.

Negara-negara yang saat ini telah berhasil memanfaatkan panasbumi adalah : Amerika Serikat, Italia, Selandia Baru, Jepang, Philipina, Iceland dan Indonesia.

Sumber panas bumi umumnya terdapat disekitar jalur gunung api karena magma merupakan sumber panasnya.

2. Tingkat Polusi

Dibanding dengan sumber energi bahan bakar maka sumber tenaga panas bumi relatif tidak terlalu menyebabkan pencemaran lingkungan lingkungan (non pollution).

Lapangan geothermal umumnya berhubungan erat dengan aktifitas gunung berapi. Dari kemanfaatan panas bumi dipermukaan seperti : fumarola, solfatara, lumpur panas dan mata air dikeluarkan “non coudensable gasses” seperti CO2, NH3, N2, H2, SO2 dan CH4. Gas-gas tersebut diatas apabila terdapat didalam jumlah/konsentrasi yang tinggi bisa membahayakan bagi manusia atau kehidupan disekelilingnya.

Bagi siapa yang pernah mengunjungi lapangan geothermal akan mencium bau seperti telor busuk, bau tersebut berasal dari gas H2S. Gas tersebut beracun. Dalam konsentrasi rendah menyakitkan mata (pedih) dan dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan kematian (konsentrasi rendah bau, konsentrasi tinggi tidak).

3. Problema

Yang menjadikan masalah didalam pemanfaatan tenaga panasbumi antara lain :

  1. Re-injeksi fluida kedalam tanah.
  2. Kebisingan
  3. Emisi gas
  4. Penurunan Tekanan (subsudence)
  5. Kehidupan sosial
  6. Efek terhadap iklim
  7. Efek terhadap sumur yang lain
  8. Keselamatan dari “Blow out”
  9. Seisme
  10. Efek korosi dari gas

4. Teknik Eksplorasi

Didalam melakukan eksplorasi panasbumi pekerjaan dibagi atas beberapa tahap antara lain :

  1. Inventarisasi
  2. Survey pendahuluan
  3. Pemetaan geologi
  4. Penelitian geofisika
  5. Pemboran dangkal
  6. Pemboran dalam (eksplorasi)

5. Sumber Energi Panas Bumi

Sumber panas bumi berasal dari kegiatan gunung berapi dan intrusi (terobosan) magma. Dapur magma merupakan sumber energi panasbumi. Disamping proses pengangkatan dan perombakan kemudian mengakibatkan jalur-jalur gunung api aktif maupun yang telah padam membentuk pegunungan menjadi daerah penagkap air hujan/air kedalam tanah relatif lebih besar dari daerah sekitarnya.

Susunan batuan jalur gunug api adalah hasil erupsi gunung api dan merupakan perselang-selingan antara batuan piroklastik dan aliran lava yang membentuk susunan batuan tudung kedap air (impermeable) dan batuan porous-permeable. Bagian jalur gunung api dengan sumber panas relatif dangkal, terbentuklah daerah panas bumi yang dicirikan oleh kenampakan air panas, fumarola, dan lain-lain.

Pembentukan sumber panas bumi, dikontrol oleh proses-proses geologi yang telah dan sedang berlangsung sepanjang jalur vulkanisme, terobosan-terobosan magma serta pensesaran-pensesaran.

Di indonesia merupakan daerah vulkanik yang terbentuk pada zaman kwarter/ ± 4 – 5 juta tahun lalu.

Cara terjadinya uap panas bumi dapat dikategorikan seperti berikut :

  1. Sumber panas yang berasal dari pluton granit tidak dapat diperkirakan persis letaknya, tetapi hasil analisa mendapatkan bahwa letaknya tidak terlalu dalam. Juga sumber panas tidak menampakkan gejala-gejala di atas permukaan bumi.
  2. Suhu panas terbentuk batuan magmatik, kemudian keluar menembus permukaan bumi. Batuan magmatik dipermukaan akan membentuk gunung api tidak aktif atau berbentuk suatu gunung api aktif di masa lampau.
  3. Pembentukan uap panas erat hubungannya dengan kegiatan gunung api atau kegunung apian.

6. Sumber energi panas bumi terdiri dari :

  1. Panas bumi sistim uap kering (dry steam)
  2. Panas bumi sistim uap basah (wet steam)
  3. Panas bumi sistim air panas (hot water)
  4. Panas bumi sistim batuan kering panas (hot dry rock)

Energi panas bumi yang dapat dipergunakan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

  1. Mempunyai suhu yang tinggi (minimum 150oC di bawah tanah)
  2. Tekanan uap cukup besar (minimum 3 atm)
  3. Volume uap cukup banyak (10 ton per jam = 1000 KW listrik)
  4. Tidak terlalu dalam (maksimum 3000 m)
  5. Uapnya tidak menyebabkan karat (pH lebih kecil dari 7).

Melongok Blok Cepu (2-Habis)


SEPI : Seorang warga melintas di dekat sumur minyak milik Exxon di Lapangan Kemuning. Cadangan migas di tempat ini lebih sedikit dibandingkan dengan cadangan migas di Banyuurip dan Jambaran. (30t) SM/Abdul Muiz


MESKI terletak di tengah hutan, tidak sulit untuk mencapai Lapangan Kemuning. Jalan menuju lokasi, sebagian besar sudah beraspal. Hanya sekitar 500 meter saja jalan menuju lapangan itu berupa jalan bebatuan. Jalan makadam ini membelah hutan jati lebat milik Perhutani KPH Cepu.

Sebagian besar jalan menuju lokasi yang sudah beraspal, menyebabkan perjalanan dari pusat Kota Blora ke Lapangan Kemuning hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Jarak dari Kota Blora sendiri mencapai sekitar 20 kilometer. Mobil dan truk bisa masuk hingga ke lokasi sumber minyak.

Tidak seperti tiga lapangan migas Blok Cepu yang berada di Bojonegoro yang ketat penjagaannya, di Lapangan Kemuning dan Alasdoro hanya terdapat beberapa petugas penjaga. Mereka pun terlihat lebih familier dengan warga sekitar atau pun warga yang baru dikenalnya. Jalan masuk ke lokasi dari arah Nglobo, hanya akan dijumpai pintu gerbang yang dibangun Pertamina. Hal ini cukup beralasan. Sebab di daerah ini juga terdapat beberapa sumur minyak yang dikelola perusahaan milik pemerintah tersebut. Warga di sekitar kawasan lapangan minyak, bebas keluar masuk melalui pintu gerbang yang hanya dijaga 2-3 orang. Lepas dari pintu gerbang ini kita akan menjumpai pemukiman warga yang terdiri dari beberapa desa. "Jalan ini adalah jalan umum. Jadi semua boleh melewati jalan ini," ujar salah seorang warga.

Meski demikian 500 meter sebelum masuk Lapangan Kemuning, pengendara yang membawa mobil ataupun motor, harus berhati-hati. Sebab kondisi jalan berbatu cukup terjal serta sebagian lainnya berupa tanah dapat membuat mobil atau motor terjungkal jika pengendara tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.

Jarak terdekat rumah warga dengan lokasi sumber minyak, sekitar 300 meter. Lokasi sumber minyak yang terletak di tengah hutan, menyebabkan warga tidak banyak yang mendatangi tempat ini. Belum adanya aktivitas eksplorasi menyebabkan tempat ini sepi. Yang terlihat di sini hanya berupa patok besi dan tabung penampungan minyak yang menandai di tempat ini diketemukan sumber minyak.







Selain itu terlihat pula pipa-pipa minyak yang menghubungkan beberapa sumur minyak dengan stasiun penampungan minyak. Untuk menjaga keamanan di sekitar kawasan penampungan minyak, Exxon Mobille juga membuat pagar dari besi dengan tinggi tak sampai dua meter yang mengelilingi sumber minyak atau stasiun penampungan. Ada 2-3 petugas keamanan terlihat berjaga di tempat ini.

Tak jauh dari Lapangan Kemuning dan Alasdoro, aktivitas eksploitasi dan produksi dari beberapa sumber minyak dilakukan Pertamina. Seperti halnya di Desa Nglobo, di tempat ini terlihat peralatan produksi yang bekerja tanpa kenal lelah di beberapa blok sumur minyak.

Tidak Tahu

Kepala Desa Genjahan, Sudar (52), mengemukakan dirinya tidak mengetahui banyak tentang keberadaan sumber minyak di desanya tersebut. Menurutnya, atas lokasi sumber minyak di tengah hutan milik Perhutani KPH Cepu, perangkat desa, termasuk dirinya, tidak dilibatkan baik dalam pengurusan penemuan sumber minyak, maupun pembuatan patok dan pagar di sekitar lokasi. "Sampai saat ini saya tidak tahu siapa yang mengurus sumber minyak itu. Apakah Pertamina atau Exxon atau malah perusahaan lain. Sebab tanah di sumber minyak itu milik Perhutani meski tanah itu masuk wilayah desa ini. Kami juga tidak pernah diajak ngomong terkait penemuan sumber minyak ini," ujarnya.

Sudar yang sudah menjabat kades sejak 1985 ini menjelaskan, secara geografis Lapangan Kemuning masuk Desa Genjahan, namun lebih dekat dengan Desa Nglebo. Jalan tembus dari Desa Genjahan ke Kemuning tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Pengendara sepeda motor ataupun sepeda biasa, harus ekstra hati-hati jika melewati jalan tembus yang jaraknya sekitar 3 kilometer. Pasalnya selain terjal dan turun naik, saat hujan turun jalan tersebut sangat becek.

Bagaimana dengan lapangan minyak di Alasdoro ? Sama seperti Kemuning, sebagian besar masyarakat di Desa Ngawenan ataupun Nglebur tidak mengetahui bahwa di desanya ada lapangan minyak yang dikelola Exxon. Mereka hanya tahu, pihak Pertaminalah yang mengelola sumber minyak di sekitar Kecamatan Sambong. Hal ini cukup beralasan. Sebab di kecamatan yang jaraknya sekitar 35 kilometer dari Kota Blora ini terdapat beberapa sumber minyak yang sebagian besar dikelola Pertamina. "Saya kurang paham tentang sumber minyak di Alasdoro. Yang saya tahu memang di tempat itu diketemukan sumber minyak. Seberapa besar kapasitas produksi dan kapan akan berproduksi, saya tidak tahu," ujar Wito, salah seorang tokoh masyarakat di desa ini.

Kontribusi

Baik di Lapangan Kemuning maupun Alasdoro, kehidupan masyarakat terlihat sangat bersahaja. Sebagian besar penduduk berkerja sebagai petani. Rumah mereka terlihat lebih bagus jika dibandingkan rumah warga di sekitar Lapangan Banyuurip dan Jimbaran. Sebagian rumah warga sudah berdinding tembok dan berlantai tegel. Meski masih ada yang berdinding kayu dan berlantai tanah.

Menurut Sudar, sebagian besar warga adalah lulusan SMA. Di desa yang dipimpinnya itu terdapat pula seratus lebih sarjana. "Dari jumlah penduduk sekitar 2204 jiwa, tak kurang dari seratus orang adalah sarjana dengan berbagai disiplin ilmu," ujarnya. Dengan sumber daya manusia yang cukup mumpuni ini, Sudar menyatakan warga siap dilibatkan dalam proses produksi migas di wilayahnya. "Kalau diajak turut serta, kami mampu. Asal terlebih dahulu diberi bimbingan teknis," ujarnya.

Narso, salah seorang warga Nglobo menyatakan belum banyak kontribusi yang diberikan beberapa perusahaan yang melakukan pengeboran minyak di daerahnya. Namun dia menyebut, jalan desa yang cukup luas dan sudah beraspal merupakan salah satu manfaat yang bisa dirasakan warga sekitar.

"Yang saya tahu jalan ini dibangun Pertamina. Tapi akibat truk besar diperbolehkan masuk, jalan ini menjadi sedikit rusak," tandasnya.

Berapa besar cadangan migas di dua tempat ini? Meski tidak menyebut angka, Deva Rachman, juru bicara Exxon Mobille mengatakan cadangan migas di tempat ini lebih sedikit jika dibandingkan tiga lapangan migas di Bojonegoro. "Sebanyak 85% cadangan migas terbanyak terdapat di Bojonegoro. Sementara di Blora, hanya sekitar 15%," ungkapnya.

Nostalgia Pertamina dan Natuna



Natuna D Alpha merupakan lapangan migas yang sebelumnya dikelola ExxonMobil. Selama ini, Exxon menerapkan bagi hasil 100:0 sebelum pajak, sehingga pemerintah tidak mendapatkan apa pun.
(Istimewa)

Pengamat minyak Pri Agung Rakhmanto menyatakan mendukung penyerahan pengelolaan blok Natuna ke Pertamina. Pasalnya, hal ini dapat dijadikan pembuktian kemampuan sumberdaya dalam negeri dalam memproduksi minyak bumi nasional.

"Buat saya ini lebih bagus kalau dipegang Pertamina dibandingkan diberikan ke Exxon. Berilah kesempatan bagi anak bangsa untuk membuktikan kemampuannya," ujar Pri kepada INILAH.COM di Jakarta, Jumat (8/2).

Kendati merasa optimistis terhadap keputusan pemerintah, Pri masih mengkhawatirkan kinerja Pertamina dalam memproduksi migas di Pekanbaru tersebut. Pasalnya, Pertamina pernah dipengaruhi dan dimanfaatkan bagi kepentingan para pejabat negara, sehingga hasil migas tanah air tidak pernah optimal.

"Kemungkinan gagal pasti ada. Dulu kan Pertamina masih dijadikan 'sapi perah' bagi elit-elit yan berkuasa, dan kita tidak bisa berharap banyak dari situ. Jadi mulai sekarang Pertamina harus membenahi kinerjanya," lanjutnya.

Untuk itu, Pri mengharapkan penyerahan Natuna ke Pertamina kali ini dijadikan permulaan yang baru. Ada kontrak yang jelas, terutama tentang pengaturan bagi hasil yang diterima pemerintah.

"Mestinya kalau itu betul-betul diserahkan ke Pertamina, sejak sekarang ya harus berubah. Natuna harus dijadikan modal awal untuk mencapai perubahan itu. Kita masih belum tau bagaimana bagi hasil yang diberikan ke Pertamina itu. Karenanya, term kontraknya itu harus jelas. Poin saya di itu," jar Pri.

Natuna D Alpha merupakan lapangan migas yang sebelumnya dikelola ExxonMobil. Selama ini, Exxon menerapkan bagi hasil 100:0 sebelum pajak, sehingga pemerintah tidak mendapatkan apa pun. Namun, selama 21 tahun sebagai operator, Exxon dinilai belum melakukan pengembangan yang signifikan sehingga kontraknya dicabut.





Adapun Blok Natuna D Alpha diperkirakan memiliki cadangan gas cukup besar yakni hingga 46 triliun kaki kubik. Namun, 70% cadangan gas tersebut mengandung CO2.

Lebih lanjut Pri menanggapi positif niat pemerintah menerapkan aturan baru dalam cost recovery demi meminimalisir beban negara. Yaitu pemisahan biaya pengembangan lapangan migas yang belum berproduksi di satu blok dengan lapangan yang sudah berproduksi di blok yang sama.

"Seharusnya ini diterapkan dari dulu. Jadi cost recovery hanya berlaku pada yang berproduksi saja," tambahnya.

Adanya revisi itu menurut Pri menunjukkan bahwa sistem cost recovery dalam negeri selama ini belum efisien, sehingga ada yang harus dibenahi.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan Blok Natuna D Alpha ke Pertamina terkait buntunya negosiasi dengan Exxon. Adapun negosiasi yang telah berjalan setahun ini ditekankan pada revisi porsi bagi hasil.

"Kita harus jelas, maka langkah yang diambil harus menguntungkan Indonesia," ujar wapres usai meninjau lapangan duri milik Chevron Pacific Indonesia di Pekanbaru, Riau, Kamis (7/2).

Dirut Pertamina Ari H Soemarno mengakui pihaknya sudah diberitahu secara informal meskipun belum ada pemberitahuan formal atau tertulis. Namun ia belum tahu berapa persen Pertamina mendapat kepemilikan di blok tersebut.

Pertamina pun sedang mengkaji berbagai pilihan untuk pendanaan pengelolaan blok Natuna D Alpha mulai dari project financing sampai obligasi. "Kita lihat nanti, model apa yang baik, project financing, obligasi," kata Dirut Pertamina Ari Soemarno usai sholat Jumat di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (8/2).

Namun Ari pun menegaskan, bahwa untuk mengelola Blok Natuna tidak mungkin sendiri. Dengan tingkat kesulitan mengembangkan gas dari Natuna, dibutuhkan teknologi tinggi untuk memisahkan kandungan CO2 yang tinggi dan terletak di laut.

Apalagi investasi yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan blok itu sekarang sudah mencapai sekitar US$ 52 miliar. Membengkak dari estimasi sebelumnya yang sekitar US$ 25 miliar.

Karenanya, Ari menegaskan Pertamina akan menggandeng beberapa perusahaan minyak yang sudah berpengalaman. "Pertamina harus cari partner, jelas sendiri nggak bisa. Harus cari partner yang punya modal dan teknologi yang jelas," katanya

Ari menyebut sejumlah mitra yang bisa diajak bekerja sama antara lain ExxonMobil, StatOil, Shell, Eni, dan PetroChina pada pengembangan hulu serta PTT Thailand, Petronas, dan PetroVietnam dalam penjualan.

Pertamina seharusnya merasa bersyukur, sebagai satu-satunya BUMN yang menguasai sumber minyak di negara sebesar Indonesia, Pertamina mendapat berbagai prioritas dan banyak peluang dari segala eksekusi di bidang energi. Namun, tantangan dan hambatan juga tidak kalah besar, terkait kepentingan petinggi negara yang rakus materi.

TOTAL E&P INDONESIE BEROPERASI DI DELTA MAHAKAM KALIMANTAN TIMUR







Delta Mahakam merupakan salah satu kawasan Indonesia yang sangat kaya akan kandungan hidrokarbon, Total E&P Indonesie memfokuskan untuk beroperasi di wilayah ini sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Cadangan terbesar dimiliki oleh lapangan Peciko dan Tunu, yang sampai saat sekarang produksinya mencapai 2,3 milyard kaki kubik atau lebih dari 500.000 barrel ekivalen minyak.







Bekantan salah satu kekayaan fauna







Mangrove adalah vegetasi utama kawasan Delta Mahakam





1. Sensitivitas Lingkungan Sekitar




Kawasan Delta Mahakam dengan luas kurang lebih 1500 km2 memiliki ekosistem yang sensitive, dimana sebagian kawasannya dihuni oleh bermacam vegetasi yang padat dengan mangrove sebagai mayoritasnya. Seperti kawasan mangrove lain di dunia, penurunan jumlah mangrove yang sangat tajam juga terjadi disini dan membutuhkan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.
Mangrove mempunyai fungsi yang penting yaitu :
• Hutan mangrove menghubungkan ekosistem kawasan laut dengan daratan, dan mampu menahan erosi pantai
• Mangrove yang tumbuh di tempat yang dangkal, menciptakan ekosistem yang menyediakan tempat untuk pembiakan dan makanan bagi bermacam kehidupan laut.
• Kegiatan penangkapan ikan merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat sekitar, tetapi saat ini vegetasi di delta tersebut terancam karena adanya pengembangan tambak udang yang tidak terkontrol












2. Studi Yang Telah Dilakukan




• Studi rona awal lingkungan
• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
• Studi kualitas air
• Program bio remediasi untuk tanah yang terkontaminasi
• Sistem informasi geografi lingkungan








Program bioremediasi untuk tanah yang terkontaminasi







Batas wilayah studi AMDAL





3. Langkah Yang Telah Dilakukan

a. Manajemen Lingkungan
• Studi rona awal lingkungan
• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
• Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
• Pemantauan dan audit lingkungan
• Prosedur penanggulangan tumpahan minyak








Sample redimen diambil untuk mengetahui rona lingkungan





b. Perlindungan Terhadap Kawasan
• Drainase untuk pencegahan kebocoran
• Antisipasi serta menurunkan dampak kegiatan
• Sosialisasi kegiatan operasi kepada masyarakat sekitar







Tempat operasi pemprosesan minyak di Handil







Penduduk sekitar daerah operasi





c. Pencegahan Kecelakaan Kebocoran Minyak
• Oil spill response center yang ditempatkan di Handil
• Memperbaharui prosedur penanggulangan tumpahan minyak secara berkala
• Melakukan latihan penanggulangan tumpahan minyak secara berkala
• Training







Pelatihan menggelar oil boom untuk menangani kebocoran minyak





d. Pencegahan Pencemaran Kronis
• Menggunakan lumpur pemboran yang biodegradable
• Menerapkan manajemen serbuk pemboran
• Menurunkan kandungan minyak dalam air produksi dalam 2 tahap, tahap akhir adalah menggunakan unit flotasi
• Memantau secara berkala kualitas air produksi dan kualitas lingkungan sekitarnya
• Secara kontinyu meningkatkan manajemen limbah







Kegiatan pemboran untuk membuat sumur baru





4. Program Sosio Ekonomi

April 2006, Total E&P Indonesie menyelenggarakan seminar dan workshop mengenai Delta Mahakam. Manajemen mempunyai komitmen sebagai berikut :
a. Penjagaan dan rehabilitasi terhadap hutan mangrove
o Melakukan pemboran horizontal untuk daerah yang sensitif
o Menanam mangrove, sejak tahun 2000 sampai sekarang sudah 3 juta mangrove ditanam dengan bekerja sama penduduk sekitar

b. Membantu mengembangkan tambak udang ramah lingkungan
o Pilot proyek tambak udang ramah lingkungan, desain dibuat untuk menghasilkan panen yang maksimal, tetapi tetap menjaga mangrove sekitarnya.
o Memberikan penerangan kepada penduduk pentingnya keanekaragaman hayati di lingkungan delta mahakam

Bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk berbagai program community development (pembuatan jalan, penyediaan air bersih, fasilitas dan peralatan pendidikan), dan memberikan kesempatan kepada penduduk local untuk bekerja jika memungkinkan terutama untuk konstruksi dan maintenance.








Mangrove baru ditanam berumur 3 tahun







Penanaman mangrove melibatkan penduduk sekitar











SEMBURAN LUMPUR SIDOARJO TIDAK MENGANDUNG MINYAK MENTAH

Hasil penelitian dan analisa yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMG) ‘LEMIGAS’ menghasilkan bahwa tidak ditemukan kandungan minyak mentah (crude oil) dalam jumlah besar pada lumpur di pusat semburan lumpur yang masih aktif di lokasi semburan lumpur Sidoarjo. Berdasarkan analisa menunjukkan hydrokarbon yang tercampur pada lumpur merupakan ceceran produk olahan dari minyak bumi (minyak pelumas bekas).

Penelitian dan analisa PPPTMG ‘LEMIGAS’ dilakukan sebagai tindak lanjut kejadian tanggal 19 Maret 2009 yang menjadi pemberitaan beberapa media masa yang menyebutkan adanya indikasi semburan minyak bercampur lumpur dan air di lokasi semburan gas Lumpur Sidoarjo. Selain tim dari PPPTMG ‘LEMIGAS’, pada pengambilan percontoh (sampling) pada tanggal 21 hingga 22 Maret 2008, juga dilakukan tim dari Direktorat Jenderal Migas dan Badan Geologi.

Percontoh atau sampling lumpur diambil dari Tanggul Cincin (TC) 45, TC 44.1, TC 42.1. Untuk percontoh minyak dan air diambil dari lokasi TC 46. Pengambilan percontoh lumpur kering dilakukan pada Tanggul Intra Section 16 dan Tanggul PPI 18. Sedang untuk percontoh gas diambil pada lokasi dekat Pabrik Kerupuk Candi, Desa Jatirejo (Tanggul Intra Section 22-23) dan Desa Ketapang (berupa gas bubbles). Semua percontoh (emulsi liquid, air dan gas) dianalisis di Laboratorium ‘LEMIGAS’.

Analisa yang digunakan terdiri dari analisa Total Petroleum Hydrokarbon (TPH), analisa Finger Printing, analisa Komposisi Gas, analisa Isotop Hydrokarbon dan analisa Oil Content. Berdasarkan analisa terhadap percontoh memperlihatkan terdapat live hydrokarbon dalam lumpur. Namun konsentrasi tergolong kecil dan masih dibawah ambang batas yang diperbolehkan berdasarkan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Analisa Oil Content dan TPH terhadap percontoh air juga memperlihatkan dibawah ambang batas KLH sehingga aman dialirkan ke badan air.

Sedang analisa terhadap gas yang berasal dari gelembung gas (gas bubble), memperlihatkan bahwa gas tersebut merupakan gas methana yang merupakan hasil dari proses thermogenic dan tidak berbahaya. Gas yang keluar dari bawah permukaan ini berupa gelembung gas dengan tekanan rendah dan langsung tersebar ke udara sehingga konsentrasi gas methana menjadi kecil saat berada di dalam udara bebas.

Terhadap lumpur yang diduga mengandung minyak mentah (crude oil) juga tidak terbukti. Selain kandungan minyaknya sangat kecil, berdasarkan analisa, lumpur tersebut merupakan atau mengandung jenis tanah/lempung. Hal ini juga didukung analisis XRD bahwa lumpur/batuan percontoh mengandung jenis lempung yaitu smectite, kaolinite dan lilite serta sedikit clorite. Adapun kandungan logam berat pada percontoh juga tidak signifikan.